Chat with us, powered by LiveChat
Deskripsi-Gambar

MEMAHAMI PERINGATAN TSUNAMI WASPADA, SIAGA, DAN AWAS

BANNER-GIF-DASH86


Gempa bumi Banten dengan magnitudo 6,9 terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.30 WIB, berpusat di 7.54 LS, 104.58 BT, atau 147 kilometer barat daya Sumur, Banten. Gempa ini juga terjadi di sejumlah daerah, termasuk Bengkulu, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah dan Mataram, NTB. Gempa bumi Banten diikuti oleh peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang kemudian dibatalkan pada pukul 21:35 WIB. Pada saat publikasi peringatan cepat yang dikeluarkan oleh BMKG, ada daftar daerah yang rentan terhadap tsunami dengan status berbeda.

Beberapa siaga, waspada dan waspada. Jadi apa tujuan dari undang-undang ini dalam peringatan dini tsunami?
1. Status siaga dikeluarkan berdasarkan perkiraan tinggi gelombang tsunami kurang dari 50 cm atau sekitar 0,5 meter. Status lansiran berwarna kuning di peta ancaman. "Pada peta bahaya kuning, potensi tsunami diperkirakan kurang dari 0,5 meter," kata Kepala Divisi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (08/8) 03/2019). Daryono mengatakan bahwa saat siaga, sirine tidak boleh dipicu. Dalam status ini, menurut Daryono, masyarakat didorong untuk menjauh dari pantai dan muara. "Tinggal jauh dari pantai dan muara sungai," kata Daryono.

2. Standby Status siaga biasanya berwarna oranye di peta ancaman. Keadaan ini dipancarkan ketika perkiraan potensi gelombang tsunami akan terjadi, dengan ketinggian sekitar 0,5 hingga 3 meter. "Pada kartu oranye." Risiko tsunami adalah antara 0,5 meter dan sekitar 3 meter, "kata Daryono, di mana titik sirene harus dipicu dan masyarakat harus mengungsi untuk meninggalkan pantai." harus berdering. Sirene bukan peringatan dini, tetapi perintah evakuasi, "katanya.

3. Perhatian, bagaimana dengan status siaga? Status peringatan adalah perintah untuk melakukan evakuasi lengkap. Dengan kondisi ini, diperkirakan bahwa ketinggian gelombang tsunami melebihi 3 meter.
"Satatus Awas, merah di peta, gelombang tsunami diperkirakan lebih dari 3 meter, itu evakuasi lengkap," kata Daryono.
Keadaan siaga biasanya diikuti oleh sirene yang menunjukkan bahwa masyarakat harus mengungsi. Selain itu, Daryono menjelaskan, sirene berbunyi berdasarkan saran BMKG berdasarkan pemodelan tsunami BMKG, yang kemudian diteruskan ke pemerintah kabupaten atau provinsi atau kota di mana daerah tersebut berpotensi berada. . Selain itu, dikirim ke agen BPBD yang akan memanggilnya.

Salam Dash86
BANNER-PROMO-SUPER-BARU

0 Response to "MEMAHAMI PERINGATAN TSUNAMI WASPADA, SIAGA, DAN AWAS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel