GUNUNG MERAPI MENGELUARKAN LAVA, WRGA GENDOL DI MINTA WASPADA

infocalonsarjana - Gunung Merapi, yang terletak di Jawa tengah dan wilayah Yogyakarta yang istimewa, telah meluncurkan tiga aliran lahar di hulu Kali Gendol pada Senin pagi (12/8). Orang-orang di sekitar Kali Gendol diundang untuk berjaga-jaga.

Kepala Lembaga Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Bencana Geologi (BPPTKG). Hanik Humaida, menurut laporan resmi, mengatakan ketiga aliran lava memiliki jarak geser 450 hingga 900 meter.

"Karena semakin jauh jarak dari longsor Merapi, BPPTKG mendesak warga yang tinggal di daerah Kali Gendol Channel untuk meningkatkan kewaspadaan mereka," kata Hanik seperti dikutip Antara Antara Senin (12/12) 8).


Selain penurunan lava, BPPTKG juga mencatat enam gempa dengan amplitudo 6-60 mm selama 47,8 hingga 89,76 detik, sekaligus gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 7 mm selama 11,72 detik. Ini adalah hasil dari pengamatan Gunung Merapi pada pukul 00:00 hingga 06:00 (WIB).

Tidak hanya itu, ada juga 1 kali gempa fase besar dengan amplitudo 10 mm selama 11,72 detik, 1 kali amplitudo gempa vulkanik dangkal 40 mm selama 14,8 detik dan 2 kali gempa tektonik jauh dari amplitudo 8-10 mm selama 109,16-129,72 detik.

Pengamatan visual juga menunjukkan asap kawah putih diamati dengan intensitas rendah dan ketinggian 20 meter di atas puncak kawah. Karena itu, BPPTKG mendesak warga untuk tidak beroperasi dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Angin di gunung itu samar-samar bertiup ke arah timur laut dan timur. Suhunya 12-17,8 derajat Celcius dengan kelembaban 78 hingga 95% dan tekanan atmosfer 56,2 hingga 708,7 mmHg.

Sebelumnya, Gunung Merapi juga telah meluncurkan empat lava jatuh di hulu Sungai Gendol. Ini terjadi Senin lalu (5/8).

Sejauh ini, BPPTKG telah mempertahankan status Gunung Merapi di Level II atau Waspada. Kegiatan panjat tebing tidak disarankan untuk sesaat, kecuali untuk investigasi dan penelitian mitigasi bencana.

BPPTKG meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh masalah tentang letusan Gunung Merapi. Yang terbaik adalah terus mengikuti instruksi pemerintah daerah atau bertanya langsung ke pos pengamatan Gunung Merapi, kantor BPPTKG atau melalui media sosial BPPTKG.

Salam Dash86

Share this post