Chat with us, powered by LiveChat
Deskripsi-Gambar

UNJUK RASA MAHASISWA TOLAK RUU KUHP DAN KPK

BANNER-GIF-DASH86

Barisan mahasiswa kembali mengadakan tindakan di muka Gedung DPR RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (24/9/2019).

Tindakan ini adalah kelanjutan dari mulanya yang diadakan di tempat yang sama pada Senin (23/9/2019) tempo hari.

Ketua Tubuh Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kampus Indonesia (UI), Manik Marganamahendra menjelaskan tindakan yang diadakan pada Selasa dibarengi semakin banyak mahasiswa.

Mencuplik Kompas.com, Manik mengaku ada sekitar empat ribu mahasiswa dari 36 sampai 40 kampus.

Tidak itu saja, warga umum didapati ikut juga masuk dalam tindakan ini.

Arah dari diadakannya tindakan ialah untuk melawan koreksi Undang-undang KPK yang sudah disahkan serta Perancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Dirangkum dari Kompas.com serta Warta Kota, tersebut berita paling baru menganai tindakan demonstrasi menampik RUU KUHP serta KPK:

Dalam tindakan yang diadakan beberapa mahasiswa di muka Gedung DPR RI, Selasa, paling tidak ada empat point tuntutan yang dikatakan.

Dikutip Kompas.com, tersebut empat point tuntutan mahasiswa:

1. Empat point tuntuan
- Merestorasi usaha pembasmian korupsi, kolusi, serta nepotisme.
- Merestorasi perlindungan sumber daya alam, penerapan reforma agraria, serta tenaga kerja dari ekonomi yang eksploitatif.
- Merestorasi demokrasi, hak rakyat untuk memiliki pendapat, penghormatan perlindungan serta pemenuhan hak asasi manusia, dan keterkaitan rakyat dalam proses pemungutan kebijaksanaan.
- Merestorasi kesatuan negara dan bangsa dengan penghilangan diskriminasi antar etnis, pemerataan ekonomi, serta perlindungan buat wanita.

2. Tidak ada kebutuhan politik
Ketua Departemen Internal Aliansi Mahasiswa Jawa Barat, Wisnu Bayu Aji memperjelas tindakan yang dikerjakan mahasiswa di muka Gedung DPR RI tidak mempunyai kebutuhan politik. Contohnya gagalkan pelantikan presiden serta wapres dipilih, Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin, pada 20 Oktober akan datang.

"Kami dari Aliansi Mahasiswa Jawa Barat hadir menjaga tindakan jika tindakan yang kami galangi ini tindakan murni."

"Ini tindakan yang memang riil (tidak ada kebutuhan politik)," tutur Bayu waktu didapati di muka Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Selasa, dikutip Kompas.com.

Selanjutnya, Bayu mengatakan pilih sendiri mahasiswa yang turut ada dalam tindakan itu. Dia juga pastikan tidak ada penyusup.

"Paling tidak kita mengoordinir, kita telah lima hari pastikan siapapun yang pergi."

"Dari beberapa universitas banyak yang ingin turut tetapi kami filter untuk hadir kesini," jelas ia.

Baca Juga ; IDN Poker Online

Ketua Tubuh Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kampus Indonesia (UI), Manik Marganamahendra, mengemukakan hal sama. Manik menjelaskan tidak ada arah untuk melengserkan rezim atau menggagalkan pelantikan presiden serta wapres.

"Tidak ada arah kami melengserkan rezim atau menggagalkan pelantikan presiden wapres," tutur ia.

"Kami pastikan ini hari jika pemerintah mencabut beberapa poin RUU memiliki masalah," tegasnya.

3. Mosi tidak yakin
Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra mengemukakan mosi tidak yakin pada DPR, Senin (23/9/2019). Mencuplik Warta Kota, mosi itu dikatakan Manik di depan beberapa anggota DPR dalam peluang audiensi. Yakni Masinton Pasaribu dari fraksi PDIP dan politisi Gerindra Supratman Andi Atgas serta Heri Gunawan. Masukan Manik yang menyebutkan DPR jadi Dewan Pengkhianat Rakyat juga jadi trending tema Twitter sampai Selasa.

4. Batas waktu tindakan

Berkaitan tindakan yang diadakan di muka Gedung DPR RI pada Selasa, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan memperingatkan beberapa mahasiswa cuma dikasih waktu sampai jam 18.00 WIB kelak untuk mengatakan gagasannya.

"Kan mereka sudah mengetahui jam 18.00 WIB demonstrasi usai."

"Tetapi (bergantung) dinamika di lapangan, sebab mereka melakukan audiensi pertemuan (dengan DPR RI),” kata Harry di muka Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa, dikutip Kompas.com.

Walau demikian, Harry menerangkan batas waktu optimal dapat juga beralih, bergantung dari kondisi di lapangan. Waktu perpanjangan bisa saja untuk menghindarkan bentrokan di antara polisi dengan massa.

"Pada prinsipnya gini, polisi akan memberi win win solution yang paling baik buat peserta demonstrasi supaya tidak berlangsung ribut di lapangan."

"Kita menghindarkan bentrokan fisik di antara polisi serta warga yang demonstrasi,” papar Harry.
BANNER-PROMO-SUPER-BARU

1 Response to "UNJUK RASA MAHASISWA TOLAK RUU KUHP DAN KPK"

  1. Terimakasih sudah berbagi infonya, kunjungi juga http://bit.ly/2jWf71o

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel