KERUSUHAN WAMENA PADAMKAN 28 GARDU LISTRIK

PT PLN (Persero) mencatat masih ada 28 gardu yang padam di Wamena, Papua. Gardu padam itu karena tindakan massa yang berbuntut keonaran pada beberapa minggu Kemarin.

General Manajer PLN Unit Induk Daerah Papua serta Papua Barat (PLN UIW P2B) J. A. Ari Dartomo menjelaskan, PLN sudah memulihkan jaringan selama 142 kms dari 180 Kilo mtr. sirkit (kms) atau 78 % dari yang ada di Kamis tempo hari.

Diluar itu, PLN sudah menormalkan 114 gardu yang awalnya terusik dari keseluruhan 142 gardu. Angka itu sampai mencapai 80 % dari yang tertanggu.

"Masalah kami masih ada lokasi-lokasi yang di rasa belum aman untuk dikerjakan pekerjaan. Sesaat kami terus bekerjasama dengan faksi keamanan dalam soal ini TNI serta Polri," kata Ari, di Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Berangsur pulihnya jaringan listrik di Wamena membuat beban pucuk juga bertambah jadi 4,15 MW, dengan daya dapat pembangkit sebesar 6,5 MW. Jumlahnya itu masih dibawah rata-rata beban pucuk Wamena dalam keadaan normal sebelum keonaran berlangsung.

Untuk ini hari pemulihan akan diprioritaskan pada penyisiran beberapa daerah di Wamena yang belum teraliri listrik saat tindakan massa. Diinginkan dari 17.500 konsumen setia yang sekarang sudah kembali mendapatkan suplai listrik, banyaknya bisa bertambah. PLN optimistis bisa memulihkan skema kelistrikan di Wamena bertambah cepat.

PLN juga mengalirkan pertolongan berbentuk bahan makanan serta baju, pada warga korban keonaran Wamena di Posko Pengungsian Kodim 1702 Jayawijaya serta Posko Tongkonan Jayapura. Keseluruhan pertolongan sampai Rp 160 juta.

Pertolongan sosial itu diberi semasing sejumlah 97 juta untuk Posko Kodim 1702 Jayawijaya serta 66 juta untuk Posko Tongkonan Jayapura.

"Tidak hanya kami konsentrasi memulihkan kelistrikan di Wamena, kami rasa PLN butuh menolong warga yang terimbas atas tindakan massa itu," pungkasnya.

Tidak ada menduga 23 September 2019 jadi catatan berdarah di Wamena. Data Kementerian Kesehatan mengatakan 31 orang jadi korban jiwa. Tindakan anarkistis mengakibatkan Wamena bak kota mati untuk sesaat waktu. 4 ribu orang yang berada tinggal disana sangat terpaksa pindah sampai batas waktu yang belum dipastikan.

Namun ada harapan dibalik efek tragedi itu. Mereka yang sudah sekian tahun cari penghidupan disana, akui masih ingin kembali buat meneruskan roda perekonomian.

Baca Juga : Agen IDN Sport Terbaik

Chandra Kei misalnya. Pemuda asal Maluku ini akui sudah menghidupi keluarga kecilnya dengan kerja dengan sembarangan di Wamena.

"Apa yang penting halal," katanya waktu terlibat perbincangan di Posko Pengungsian Wamenda di Jayapura, Rabu (2/10/2019).

Tetapi kemauannya itu nyatanya tidak kurang besar dari trauma yang ia serta sang istri rasakan waktu tragedi kelam itu berlangsung.

"Saya akan kembali bila telah aman, tentu," tutur ia.

Seirama dengan itu, masyarakat yang lain Ruslan asal Makassar, mengharap demikian. Tetapi satu ketentuan intinya ialah bagaimana yakini dianya dan keluarganya aman serta terjamin tidak ada keonaran seperti awalnya.

"Ya saya ingin balik lagi, tetapi sangat penting pengawalan keamanannya, supaya kami terproteksi," tutur ia.

Salam Dash86

Share this post